Ini tentang lelucon penantian
Antara aku, penanti serampangan
dan bunga liar berwajah miris.....
Terbersit angin senja aku terpaku menanti
Duduk di bangku taman kota, luntur catnya, usang dijilat rayap
Lima menit, tiga puluh menit, satu jam
melilit
Penantian ini rapuh , retak berpedih
Bunga liar kulihat di ujung sana
Berdiri penuh congkak, manggut-manggut
Ah, jangan
menertawaiku kawan,
Aku sedang menanti maestro
jiwa
Bunga liar, sungguh trenyuh, tak
terjamah......
Tak satupun mata menyipit, terperangkap
rayuanmu
Aku tertawa, tragis benar
Kau yang indah tapi digelayut sepi
Tapi,
kita sama....
Sama apanya, sama sepinya, sama-sama rasa tak tersapa
Bunga liar yang indah tak terjamah
Aku ini penanti setia tak rundung bahagia
Mungkin
penantian ini berujung pada satu pinta
Untuk sang empuhnya taman,
Aku ingin bunga liar ini menggantikannya di sisi.
Aku ingin bunga liar ini menggantikannya di sisi.
by Id'p
07.08
Share: